Pengembangan Investasi di Kabupaten Poso

By Admin Pertanian 18 Jan 2022, 14:56:19 WIB Pertanian
Pengembangan Investasi di Kabupaten Poso

Wakil Bupati Poso, M. Yasin Mangun, S.Sos., menghadiri Rapat rapat koordinasi Bersama calon investor yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Hadir dalam rapat tersebut, Assisten Dua Setda Provinsi Sulawesi Tengah, Rudi Dewanto, Tenaga Ahli, Rony, para Pimpinan OPD terkait diantaranya Kadis Penanaman Modal PTSP, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kadis Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, juga Kanwil Pertahanan dan Perusda, Senin 17 Januari 2022.

Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, dalam arahannya menyampaikan secara garis besarnya bahwa program kerja untuk menarik investasi dengan mendapatkan investor yang sekarang hadir saat ini meminta semua pihak dapat mendukung dan memberikan kemudahan untuk mereka berinvestasi terutama ketersediaan lahan dan perizinan.

Sementra itu, Wakil Bupati Poso, M. Yasin Mangun, S.Sos., mewakili Bupati Poso menyampaikan, “Kondisi lahan di kawasan Tampo Lore bahwa lahan Eks HGU PT. Sandabi saat ini masih dalam proses pengembalian kepada negara meskipun izin HGU tersebut sudah berakhir pada tahun lalu, namun kita masih menunggu dua tahapan untuk memastikan bahwa PT. Sandabi memperpanjang kontraknya atau tidak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Selain itu Wabup juga memaparkan potensi lainnya sesuai dengan visi-misi Pemerintah Daerah Kabupaten Poso, bahwa kawasan Napu menjadi Kawasan pertanian khusus yang berwawasan lingkungan dan berbasis pangan.

Baca Lainnya :

Direktur PT. NAPU VALLEY RESERVE dalam paparannya ingin mengembangkan tanaman singkong untuk bahan baku industri baik untuk keperluan pemasaran dalam negeri maupun kebutuhan ekspor dalam bentuk produk turunan dari tapioka seperti bio ethanol. mereka membutuhkan lahan minimal 8000 Hektar kebutuhan bio ethanol di Indonesia sebagian masih diimpor dari luar negeri tiap tahun 1 juta ton sedangkan pasar ekspor ke Cina sangat besar yaitu rata-rata puluhan juta ton, berdasarkan pengalaman mereka mengembangkan tanaman singkong di daerah Lampung dan Jawa Timur, produktivitas singkong rata-rata hasilnya 20 ton per hektar sehingga dibutuhkan lahan yang sangat luas untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri singkong. Dalam paparannya juga direktur tersebut mengatakan bila mendapat izin dan kesempatan mereka akan berinvestasi di Napu karena mereka sudah melihat langsung Kawasan tersebut.

Sumber (Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Poso)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment