Perdana Buka Festival Agribisnis Tingkat Kabupaten Poso, Bupati Poso Minta Menjadi Agenda Rutin

By Admin Pertanian 11 Mei 2023, 15:19:15 WIB Pertanian
Perdana Buka Festival Agribisnis Tingkat Kabupaten Poso, Bupati Poso Minta Menjadi Agenda Rutin

Berbagai hasil produksi pertanian dan peternakan Poso dapat dilihat dan dibeli pada event Festival Agribisnis Tingkat Kabupaten Poso tahun 2023 yang dibuka langsung Bupati Poso dr. Verna G.M Inkiriwang di Desa Pandajaya Pamona Selatan Rabu, 10 Mei 2023.
Bupati Poso dalam sambutannya menyebutkan sektor pertanian masih menjadi harapan, bahkan menunjukkan dapat bertahan, ketika ekonomi Indonesia mengalami resesi dan terkontraksi minus 2,07 persen tahun 2019, sektor pertanian justru bertumbuh, ketika ekonomi tumbuh negatif, bahkan resesi, sektor pertanian seterusnya tumbuh positif dari tahun 2020 sampai sekarang.
“Produksi, pangsa, dan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian cenderung menunjukkan kenaikan selama pandemi covid-19 pada kuartal pertama 2020 sampai akhir kuartal tiga 2022. Sektor pertanian menjadi salah satu katup pengaman ekonomi indonesia. Pada saat sebagian sektor lain tumbuh negatif, pertanian tetap tumbuh positif. Ini memberikan kontribusi dalam menghambat kemerosotan ekonomi indonesia, yang hampir secara keseluruhan tumbuh negative” Ungkapnya.
Lanjutnya, pertumbuhan positif di sektor ekonomi tradisional itu bisa dikategorikan sebagai penyelamat ekonomi nasional karenanya peran sektor pertanian sebagai penyelamat ekonomi nasional ini harus menjadi trigger bagi pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan terhadap sektor pertanian yang merupakan sektor strategis dan krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini.
Visi pembangunan Kabupaten Poso tahun 2021-2026 adalah mewujudkan Kabupaten Poso sebagai daerah yang maju tangguh dan terdepan di Sulawesi Tengah dengan tujuh misi pilar pembangunan yang antara lain adalah desa maju. Dengan membangun dari desa dan pilar poso sejahtera dimana sektor pertanian menjadi pendukung utama kedua pilar pembangunan tersebut.
“Hal itu sangat beralasan karena sebagian besar wilayah Kabupaten Poso adalah desa yang meliputi 142 desa definitif dan dua desa persiapan sedangkan kelurahan terdiri dari 28 kelurahan. Selain itu potensi ekonomi kerakyatan terbesar daerah ini adalah sektor pertanian melibatkan lebih dari 70% penduduk kabupaten poso. Maka dengan menggenjot pembangunan sektor pertanian akan memberikan multi efek yang besar apa lagi pangsa pasar komoditas pertanian saat ini sangat luas baik pasar lokal, nasional maupun ekspor” Terang bupati Poso.

Menyadari potensi tersebut pemerintah daerah Kabupaten Poso telah menetapkan kawasan hortikultura sayuran di wilayah Kecamatan Lore Utara yang dikenal sebagai dataran tinggi Napu. Dan baru saja kami menetapkan kawasan buah nusantara di Kecamatan Pamona Selatan Ini.
“Selain itu melalui kerja sama dengan Universitas Tadulako Palu diwilayah ini telah kami canangkan sebagai sentra sekolah peternakan rakyat (SPR) dan hari ini kita akan melaksanakan panen pedet sebagai salah satu indikator keberhasilan spr tersebut. Dengan segala potensi yang ada tersebut para peternak wilayah ini siap jadi pemasok kebutuhan daging di perusahaan besar seperti di Morowali dan Morowali Utara” Jelas bupati Poso.
Menurut bupati Poso, beberapa komoditas pertanian andalan Kabupaten Poso telah dipasarkan ke daerah lain, baik lokal, regional dan nasional maupun ekspor baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui daerah lain. Sehingga dengan kegiatan ini Pemerintah Daerah Kabupaten Poso menginginkan komoditas pertanian andalan Poso dapat dikenal langsung oleh para offtaker dan nantinya para konsumen tahu bahwa komoditas tersebut berasal dan di produksi oleh petani Poso sehingga beberapa komoditas yang selama ini diklaim milik daerah lain menjadi brand Poso, seperti vanili organik Poso, kakao organik Poso, kopi Poso, durian montong Poso, merica atau lada Poso dan lain sebagainya.
Dengan adanya brand Poso tersebut, pemerintah daerah optimis akan ada pemasukan PAD baik dari pajak maupun retribusi. “Terkait hal tersebut melalui kesempatan yang baik ini kami mohon agar DPRD dapat memfasilitasi untuk merevisi peraturan daerah tentang pajak dan retribusi daerah dengan memasukkan target dari hasil-hasil produk dan olahan pertanian” Kata Bupati Poso.



Selain itu, bupati juga menyampaikan apresiasi kepada dinas pertanian beserta jajarannya yang telah melaksanakan kegiatan festival agrobisnis yang merupakan langkah terobosan inovatif, meskipun masih harus ditingkatkan kulitas penyelenggaraannya, dan berharap tahun depan bisa dilaksanakan di wilayah lain misalnya di dataran tinggi Napu dan Kota Poso dan dijadikan agenda rutin dengan melibatkan sektor lainya misalnya sektor perikanan yang juga memiliki komoditas andalan untuk ekspor. Seperti, rumput laut dan udang windu di wilayah Kabupaten Poso telah ada pengusaha rumput laut dan udang melalui usaha budidaya supra intensif yang produksi nya mencapai puluhan ton setiap musim dan diekspor ke jepang via makassar.
Melalui kegiatan festival agribisnis yang di laksanakan secara rutin setiap tahun kita berharap produk andalan Poso semakin dikenal oleh masyarakat luas terutama para buyer dan atau offtaker.
“Kami atas nama pemerintah daerah juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada semua optaker dan ngo pendamping yang telah dan akan terus bekerja sama dengan para kelompok tani melalui pemerintah daerah dalam hal ini dinas pertanian kabupaten poso. Begitu pula kepada para pejabat pembina dari kementerian pertanian republik indonesia dan dinas terkait tingkat Propinsi Sulawesi Tengah Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Dinas Perkebunan dan Peternakan yang telah memberikan pembinaan sekaligus bantuan baik berupa sarana dan prasarana pertanian maupun berupa diklat peningkatan kemampuan petani dalam bidang usaha produksi, pasca panen dan pemasaran sehingga hasil - hasil pertanian di Kabupaten Poso semakin berkualitas dan berdaya saing” Tutup bupati Poso.
Festival tersebut turut dihadiri Direktur Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulawesi Tengah Nelson Metubun, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Propinsi Sulawesi Tengah, Wakil Ketua DPRD Poso Samuel Munda, para pimpinan opd Poso, pimpinan perbangkan, BUMN dan BUMD, pimpinan PT. Poso Energi dan PT. Sawit Jaya Abadi, para camat se-Kabupaten Poso,kepala desa se Kecamatan Pamona Selatan, para koordinator BPP dan PPL serta KTNA seKabupaten Poso, para pimpinan perusahaan dan ngo serta offtaker dan pendamping kelompok tani serta para peserta.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment